DORONG DESA WISATA, SCF SUSUN DOKUMEN DESAIN PERENCANAAN WISATA ALAM DESA KAHAYYA

DORONG DESA WISATA, SCF SUSUN DOKUMEN DESAIN PERENCANAAN WISATA ALAM DESA KAHAYYA

Desa Kahayya Kecamatan Kindang merupakan salah satu desa yang berada di wilayah perbukitan kaki gunung Lompobattang. Desa ini memiliki potensi alam yang sangat berpeluang untuk dikembangkan sebagai tempat wisata alam di Kabupaten Bulukumba.

Wisata alam ini adalah potensi yang ditawarkan oleh Desa Kahayya karena di wilayahnya memiliki air terjun Gamaccaya, Danau Lurrayya, Puncak Donggia dan Tabbuakkang. Selain itu ada kebun kopi, air panas, sungai, serta wisata research untuk potensi flora dan fauna yang berada di hutan lindung.

Atas potensi tersebut, melalui program Peduli, Sulawesi Community Foundation (SCF) bekerjasama dengan Pemkab Bulukumba menyusun dokumen Desain Perencanaan Wisata Alam Desa Kahayya Berbasis Inklusif yang dilakukan sejak Januari - April 2019.

Menurut Wakil Bupati Tomy Satria Yulianto, wisata alam berbasis inklusif yang didorong di Desa Kahayya tersebut menjadi salah satu varian wisata yang lain dari pengembangan wisata di Kabupaten Bulukumba yang selama ini dikapitalisasi oleh privat sector seperti pembangunan hotel dan resort di tempat wisata.

 

"Kita juga ingin mendorong pariwisata berbasis masyarakat, dimana geliat-geliat pariwisata itu dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat yang menjadi pelaku wisata di wilayah itu," kata Tomy saat membuka Workshop Kajian Wisata Alam Kahayya di Ruang Pola Kantor Bupati, Kamis 4 Juli 2019.

Sebelum aksesibilitas ke Kahayya semakin baik, maka spasial planning terhadap wisata alam Kahayya harus dibuat dan ditetapkan, sehingga nantinya tidak ada penguasaan lahan bagi pengusaha yang ingin membangun hotel. 
"Sejalan dengan program Dinas Pariwisata, kita harapkan justru rumah masyarakat dipoles menjadi homestay sebagai tempat hunian bagi pengunjung wisata," bebernya.

"Kalau pada akhirnya ada hotel yang berdiri, lalu inklusifitas apa yang ingin dibangun? Inklusif itu artinya masyarakat menjadi pelaku dan merasakan langsung dampak dari kegiatan wisata itu," tambahnya.

Dengan berbagai komoditas yang dimiliki Desa Kahayya, Tomy optimis Kahayya menjadi destinasi wisata alternatif dan unik di Kabupaten Bulukumba, di mana di sana menggabungkan potensi alam dengan potensi yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri.

Panitia pelaksana workshop, Muliadi Makmur dalam laporannya mengatakan bahwa apa yang dilaksanakan itu adalah sebuah rangkaian aktivitas program Peduli yang dilaksanakan SCF untuk mempublikasikan hasil kajian perencanaan wisata alam inklusif di Desa Kahayya dan membangun sinergi pengembangan wisata alam Kahayya secara kolaboratif.

Perencanaan wisata Kahayya, kata Muliadi telah disusun secara partisipatif dimulai dengan pemetaan potensi, survey lokasi dan musyawarah bersama dengan masyarakat terhadap proses rencana pengembangan Desa wisata Kahayya.

"Tahap ini adalah menyampaikan hasil perencanaan desa wisata yang telah disusun oleh tim untuk diberikan input atau perbaikan terhadap dokumen kajian perencanaan desain wisata Kahayya," pinta Muliadi.(A3/Humas)