Lelang Aset Kendaraan, Bulukumba Raih Pendapatan Rp 600 Juta lebih

Lelang Aset Kendaraan, Bulukumba Raih Pendapatan Rp 600 Juta lebih

Bulukumba,- Pemerintah Kabupaten Bulukumba melelang 83 aset  kendaraannya. Dari lelang tersebut Bulukumba meraih pendapatan sebesar Rp 600 juta lebih.

Lelang berlangsung di Kantor Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD), Senin, 23 Mei 2022 yang dipantau langsung Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Makassar.

Ke 83 barang atau aset yang dilelang di antaranya 12 unit mobil, 1 unit roda tiga, 59 roda dua, dan 1 paket rongsokan.

Dari total unit yang dilelang tersebut 65 di antaranya yang berhasil terjual, meski masih ada kendaraan yang tidak terjual namun lelang itu total penjualan sebesar Rp.653.311.561.

"Jadi total kenaikan itu lebih dari 100 persen dari harga unit sekitar 300 juta lebih," kata Armadi selaku Pimpinan Lelang dari KPKNL.

Pemenang lelang didominasi oleh peserta dari luar Kabupaten Bulukumba, seperti misalnya dua unit mobil Toyota Rush dimenangkan oleh Irfan Karing Dg Tarra yang bukan warga Kabupaten Bulukumba dengan harga penawaran masing-masing lebih dari Rp.70 juta.

"Lelang kan secara online, jadi pembeli tidak hanya warga Bulukumba juga bisa dari luar bahkan dari luar Sulawesi, itu dibenarkan oleh regulasi, dan memang regulasinya seperti itu," terang Armadi.

Kepala Bidang Aset BPKPD Bulukumba, Sri Irma, yang dikonfirmasi mengatakan bahwa semua hasil lelang akan dimasukkan ke kas daerah sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Namun, menurutnya, penghasilan dari lelang itu belum diterima sepenuhnya karena pemenang masih memasukkan uang jaminan.

"Paling lambat lima hari setelah diumumkan (pemenang lelang harus melunasi unit yang dimenangkan)," Sri mengingatkan.

Sementara jika pemenang lelang tidak mengambil unit, maka uang jaminannya dinyatakan hangus.

Penetapan pemenang lelang yang digelar secara terbuka di kantor BPKPD itu berlangsung kondusif.

Juga terlihat beberapa peserta lelang yang hadir secara langsung di sana, namun beberapa di antaranya mereka harus pulang dengan tangan kosong. (*)