Tidak Ada Wakilnya di DPRD, Tapi Dana Infrastruktur Herlang Cukup Besar

Tidak Ada Wakilnya di DPRD, Tapi Dana Infrastruktur Herlang Cukup Besar

Bulukumba,- Meski tidak ada wakilnya di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bulukumba, namun warga Kecamatan Herlang tidak boleh berkecil hati. Anggaran pembangunan, khususnya Infrastruktur yang masuk di Kecamatan Herlang tahun 2022 cukup besar.

Hal ini terungkap pada kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Herlang untuk tahun anggaran 2023, yang berlangsung di Taman PKL UKM Tanuntung, Senin 14 Februari 2022.

Bupati Bulukumba Muchtar Ali Yusuf mengungkapkan, Herlang ini unik, tidak ada wakilnya di DPRD, juga paling ribut jika ada masalah di wilayahnya.

"Tapi alhamdulilah anggaran yang masuk di Herlang cukup besar, ada sekitar 50 milyar rupiah yang didominasi pembangunan infrastruktur," kata Andi Utta sapaan akrabnya saat membuka Musrenbang Kecamatan Herlang.

Pembangunan infrastruktur yang dikerja di Herlang tahun anggaran 2022 adalah perbaikan jalan ruas Karassing- Kupang, ruas Singa-Borong dan ruas Turungan Beru- Dajo Kecamatan Kajang.

Selain itu, Herlang juga mendapat dana rekonstruksi tembok laut di Alorang dan Pattinoang.

Turut hadir dalam Musrenbang anggota DPRD Dapil 4, Muh. Tamrin, H. Musa Larfi dan Ismail Yusuf.

Andi Utta mengaku tahun ini adalah Musrenbang Kecamatan pertama baginya, sehingga sedapat mungkin ia harus hadir untuk merasakan atau mengetahui langsung suasana Musrenbang dan berdialog dengan tokoh masyarakat setempat.

Herlang adalah kecamatan keempat yang melaksanakan Musrenbang yang dihadiri langsung Bupati Andi Utta. Sebelumnya telah dilaksanakan di Kecamatan Kajang, Ujungbulu dan Gantarang.

"Saya ingin dengar langsung aspirasi masyarakat, bukan diceritakan," imbuh Andi Utta.

Bahkan usai Musrenbang Bupati Andi Utta selalu melanjutkan dialog dan sambung rasa dengan para kepala desa dan kepala dusun setiap kecamatan yang dirangkai dengan penyerahan bibit unggul secara simbolis.

Terkait bibit unggul, Andi Utta menjelaskan bahwa program tersebut adalah bagian dari reformasi di sektor pertanian untuk meningkatkan nilai tambah dari produk pertanian.

"Sampai kapan pohon yang buahnya kecut itu dipertahankan, apakah 5 tahun 10 tahun kemudian akan menjadi manis," tantang Andi Utta berlatar pengusaha ini.

Makanya ia menyarankan agar tanaman-tanaman yang tidak produktif itu diganti dengan bibit unggul yang kualitasnya dijamin.

Untuk memaksimalkan pengadaan bibit unggul di Bulukumba, Andi Utta mengaku juga sudah menyampaikan kepada Gubernur Sulawesi untuk dibantu bibit unggul, begitu juga melalui dana TJSL Perusahaan lainnya.