Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan Menuju Generasi Emas Bulukumba
BULUKUMBA,- Pemerintah Kabupaten Bulukumba, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menyambut baik kurikulum Merdeka Belajar episode ke-24, yaitu Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. Disdikbud Bulukumba, meyakini program nasional ini sejalan dengan nafas kearifan lokal Bulukumba.
"Jadi, anak tamat TK kemudian masuk SD tidak kaget dengan lingkungan sekolah yang baru" kata Kadisdikbud Bulukumba, Andi Buyung Saputra di Bulukumba, Kamis, 27 Juli 2023.
Ia mengatakan bahwa masa transisi ini, membuat anak-anak yang baru masuk SD akan lebih 'enjoy' ketika berada di sekolah. Sebab, mereka tak menjadikan sekolah sebagai beban.
"Anak-anak akan merasakan bahwa sekolah itu menyenangkan, bukan menyeramkan," kata Andi Buyung Saputra.
Ia menambahkan, anak yang dalam masa transisi dari PAUD ke SD, terlebih dahulu harus ditanamkan pendidikan karakter dan moralitas dalam dirinya.
"Yang utama adalah pendidikan karakter. Setelah karakter terbentuk, barulah anak-anak diarahkan untuk mengasah potensi intelengensianya," katanya.
Ia mengemukakan, salah satu manifesto dari visi misi Bupati Bulukumba di sektor pendidikan adalah 'Generasi Emas'. Untuk mewujudkan itu, kata Andi Buyung, anak-anak diarahkan mengembangkan potensinya sesuai bakat dan minatnya.
"Para guru akan mengidentifikasi bakat dan minat dari peserta didik. Kemudian dipertajam melalui asesmen, sehingga kebutuhan pendidikan mereka bisa lebih terarah," jelasnya.
Pekan lalu, dilakukan pencanangan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) dan deklarasi penguatan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. Kegiatan ini, dipusatkan di UPT SPF SD Negeri 3 Kasimpureng Bulukumba.
Pencanangan ini, dihadiri langsung oleh Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf, Bunda PAUD Bulukumba Hj Andi Herfida Muchtar, Kadisdikbud Bulukumba Andi Buyung Saputra, sejumlah tamu undangan, serta para orangtua murid.
Kepala UPT SPF SD Negeri 3 Kasimpureng Bulukumba, H.Muh.Arfin menyampaikan bahwa MPLS merupakan masa transisi agar anak-anak bisa belajar sambil bermain. Sebab, perlu adanya adaptasi dari dunia bermain ke dunia berpikir.
"Anak-anak yang baru masuk SD diajari oleh gurunya dalam bentuk permainan-permainan. Sehingga tanpa mereka sadari bahwa mereka sudah ada di SD. Bisa jadi, mereka masih berpikir masih berada di TK," ujar Arfin.
"Mereka belajar dengan penuh kegembiraan. Mereka belajar bisa sambil mengaji, menyanyi dan lainnya. Tergantung gurunya, seperti apa yang akan dilakukan untuk menyenangkan muridnya," sambungnya.
Arfin lebih dalam menerangkan bahwa dulu, orangtua berada di dalam pekarangan sekolah menunggu anak-anaknya yang baru masuk SD hingga 3 pekan lamanya. Namun, saat ini tidak lagi demikian.
"Sekarang hanya tiga hari. Setelah itu kita lepas, ternyata mereka nyaman. Kemudian orangtua tidak lagi masuk di dalam pagar sekolah," imbuhnya.
Saat mencanangkan MPLS pekan lalu, Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf menyalami satu per satu anak-anak yang baru masuk SD. Ia pun melepas balon ke udara yang diikuti oleh anak-anak SD.
Bupati berlatar pengusaha ini menjelaskan bahwa mewujudkan generasi emas menjadi tanggung jawab bersama dalam meningkatkan sumber daya manusia Kabupaten Bulukumba yang unggul di masa-masa mendatang. Termasuk dari segi pembangunan sarana prasarana pendidikan, di mana Kabupaten Bulukumba tahun ini mendapatkan anggaran DAK yang terbesar.
"Mungkin upaya kita dalam memberikan pendidikan dan pembinaan kepada anak-anak dampaknya belum dirasakan secara langsung pada saat ini," urainya.
"Namun 20 sampai 30 tahun ke depan, upaya pembinaan secara holistik dan integratif akan dirasakan dampaknya dengan lahirnya generasi emas Kabupaten Bulukumba yang memiliki SDM yang lebih kompetitif, baik secara intelektual maupun moralitas akhlak yang tinggi," jelasnya menambahkan.