BUPATI LETAKKAN BATU PERTAMA PROGRAM KOTAKU BENTENGE

BUPATI LETAKKAN BATU PERTAMA PROGRAM KOTAKU BENTENGE

Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) kembali dilanjutkan pada tahun anggaran 2019 ini. Tahun ini Kelurahan Bentenge bersama dengan Kelurahan Ela-ela dan Bintarore Kecamatan Ujung Bulu mendapat alokasi anggaran dari Program Kotaku.

Untuk memulai pelaksanaan kegiatan Program Kotaku di Kelurahan Bentenge, Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Mappideceng yang menjadi koordinator pelaksana kegiatan mengundang Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali untuk meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan Kotaku. Batu pertama yang diletakkan itu adalah pembangunan drainase di samping gedung Poskeslu Bentenge, Rabu 19 Juni 2019.

 

Koordinator BKM Mappideceng A. Ikbal menuturkan bahwa program Kotaku di Kelurahan Bentenge dilaksanakan di dua lingkungan, yaitu Lingkungan Kampung Nipa dengan alokasi anggaran sebesar Rp 516.910.000 dan Lingkungan Appaserenge dengan alokasi anggaran sebesar Rp 478.090.000, sehingga total anggaran pembangunan Program Kotaku Kelurahan Bentenge sekitar 995 juta rupiah yang bersumber dari Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM).

Semua kegiatan yang akan dilakukan secara swadaya oleh masyarakat, kata A.Ikbal diharapkan berkonstribusi pada pengurangan kumuh, seperti jalan lingkungan, drainase, penyediaan air minum dan proteksi kebakaran. “Untuk melaksanakan pembangunan seperti drainase, jalan paving blok, sumur bor, hidran umum dan perpipaan dilaksanakan oleh dua KSM, yaitu KSM To Nipa untuk Lingkungan Kampung Nipa dan KSM Berkarya untuk Lingkungan Appaserenge,” beber Ikbal.

Bupati AM Sukri Sappewali mengharapkan dengan pembangunan drainase di beberapa titik, maka di wilayah tersebut tidak lagi banjir pada saat hujan. Namun demikian, meski telah dibangunkan berbagai sarana dan fasilitas agar lingkungan tersebut tidak kumuh, AM Sukri Sappewali berharap kepada masyarakat agar membudayakan hidup bersih, tidak membuang sampah sembarangan, apalagi kalau sampah tersebut dibiarkan memenuhi got-got.

“Akibatnya, hujan sedikit banjir. Kalau sudah banjir maka muncul lagi di medsos bahwa tidak ada perhatian pemerintah,” bebernya.

Di akhir sambutannya, Bupati dua periode itu menyinggung soal Pilkada Bulukumba. Dikatakannya setelah pileg dan pilpres, tahun depan 2020 sudah dilaksanakan Pilkada. Saat ini sudah banyak bermunculan calon-calon yang ingin maju Pilkada. Ia meminta masyarakat jika ada calonnya yang mau diusung, tidak usah menjelek-jelekkan calon lainnya.

“Silahkan lihat dan amati siapa yang terbaik, tidak usah panaskan situasi dengan saling menjatuhkan calon lainnya. Jangan berkelahi gara-gara menjagokan calonnya,” pintanya. (A3/Humas)