Di Jepang, Bupati Andi Utta Kunjungi Peternakan Sapi Terbaik dan Termahal

Di Jepang, Bupati Andi Utta Kunjungi Peternakan Sapi Terbaik dan Termahal

Bulukumba,- Selain untuk kepentingan general chek-up, Bupati Muchtar Ali Yusuf memanfaatkan kunjungannya ke Jepang dengan mendatangi salah satu lokasi peternakan terbaik dan termahal di Negara Sakura tersebut. Peternakan sapi yang dikunjungi adalah “Murata Farm” yang berada di Kota Kobe, salah satu kota terbesar di Jepang. Kota Kobe terkenal dengan sapinya berjenis Wagyu.

Daging sapi Wagyu memiliki marbling atau pola khusus lemak putih yang tersebar di dalam otot daging yang berbeda dengan daging jenis sapi lain. Itulah sebabnya daging sapi asal Jepang ini memiliki harga pasaran yang cukup mahal.

Andi Utta sapaan akrab Bupati mendapat kesempatan melihat dan mendapatkan penjelasan langsung dari pihak peternakan terkait cara beternak yang efektif dengan hasil yang lebih maksimal. Misalnya pengaturan dan pengelompokan kandang serta kebutuhan makanan ternak yang sesuai takaran.

Selain itu, peternakan Murata Farm ini juga melakukan pengolahan kotoran sapi secara modern. Kotoran sapi diolah menjadi pupuk kandang (kompos) yang berada dalam satu area peternakan. Jadi peternak tidak hanya mendapatkan hasil dari penjualan sapinya, tetapi juga mendapatkan keuntungan dari kotoran sapinya.

“Pengolahannya menggunakan mesin otomatis, bergerak sendiri sampai terkemas rapi dan siap dipasarkan,” ungkap Andi Utta, Kamis 20 Oktober 2022.

Andi Utta menambahkan bahwa bibit sapi Wagyu memiliki hak paten di Jepang, sehingga bibit sapinya tidak bisa keluar dari Negara itu. Yang bisa dilakukan di Bulukumba, ungkapnya adalah membuat model peternakan seperti di Jepang dengan memberdayakan sumber daya yang ada, misalnya memanfaatkan potensi jerami yang selama ini hanya terbuang.

“Bibit sapi tidak bisa dikirim. Dia (peternak) hanya mau datang ajari beternak bagaimana bibit sapi dalam 2 tahun bisa memiliki bobot di atas 800 kilogran hanya dengan cara makan jerami dan pellet,” ungkapnya.

Seperti di peternakan tersebut, dengan jumlah sapi 1300 ekor per lokasi kandang bisa dijual setiap 2 tahun dengan nilai Rp 130 milyar. Peternakan ini memiliki 10 kandang sehingga tiap dua tahun Murata Farm memiliki nilai jual sapi sebesar Rp 1,3 triliun.

Dalam kunjungan tersebut, Andi Utta menyerahkan dan memperkenalkan kopi khas asal Bulukumba, yaitu Kopi Kahayya.

Tidak hanya di peternakan itu, Andi Utta juga mengaku memperkenalkan kopi Kahayya kepada beberapa warung kopi yang ada di Jepang.(*)